Dengan teknologi yang terus berkembang, kita semakin mudah untuk saling terhubung dan mencari informasi. Menjadi hal yang mudah untuk kita bisa menemukan lowongan pekerjaan, namun semakin mudah juga bagi para employer untuk mendapatkan kandidat dalam jumlah besar untuk semua pekerjaan yang disediakan. Ditengah kompetisi pencarian kerja yang ketat seperti ini, membangun personal dan profesional branding menjadi suatu hal yang krusial. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk bisa stand out adalah dengan membangun personal dan professional brand - atau bagaimana kita ingin dikenal sebagai seorang individu.
KarirLab berkesempatan untuk berbincang dengan Jeanett Verica, Editor in Chief Ziliun mengenai pentingnya personal brand di media sosial dan bagaimana brand tersebut akan mempengaruhi perkembangan karir di dunia profesional kita. Yuk, disimak!
Jeanett, Apa Sih yang Dimaksud dengan Personal Branding?
Buat ngejawab ini, mungkin aku prefer pake contoh langsung ya. Gini deh, coba kita pikirin sosok Maudy Ayunda. Apa sih yang terlintas di pikiran kita? Oh dia itu pinter, berprestasi, peduli pendidikan, pokoknya seorang intelektual-lah. Atau ketika kita ngebayangin sosok Raditya Dika. Apa yang terlintas dipikiran kita? Oh, dia itu penulis, komika, sosok yang lucu, sutradara film.
Nah, menurutku, apa yang orang lain bayangin tentang diri kita adalah produk atau hasil dari personal branding kita. Kita itu pengen dikenal sebagai apa?
Di dunia karir, kita itu pengen dikenal sebagai orang yang seperti apa? Misalnya, kita bergelut di bidang copywriting. Nah, gimana sih caranya biar orang-orang ngenalin kita sebagai, “Oh, dia tuh si copywriter yang produk copy-nya dipake sama brand X dan Y itu, ya?”
Kira-kira begitu.
Menurut Jeanett, Bagaimana Caranya Kita Bisa Membangun Brand Kita di Media Sosial ya?
Balik ke contoh copywriter tadi, misalnya kita pengen nih dikenal sebagai copywriter, terus kita mau menggunakan media sosial sebagai sarana untuk membangun personal branding kita, ya kita bedah dulu media sosialnya seperti apa? Terus, mana yang cocok sama kebutuhan personal branding kita?
Di contoh copywriter, kita bisa manfaatin Instagram atau LinkedIn. Tapi kalau contoh lain, misalnya pengen dikenal sebagai chef, komika, health enthusiast, kira-kira cocok gak di LinkedIn? Pasti kurang ya. Lebih cocok mungkin di YouTube, TikTok, atau IG.
Cuma karena ini ngomongin karir, okelah coba kita kerucutkan jadi Instagram dan LinkedIn yang bisa jadi pilihan. Nah, cara bangun personal branding-nya tentu dimulai dari Bio dan kolom About dulu. Jelasin kita itu siapa, ketertarikan kita itu apa, skill kita itu apa.
Terus yang berikutnya, udah yang paling penting adalah konten. Ini udah wajib bangetlah. Konten yang baik untuk tujuan personal branding adalah konten bisa yang mewakili pertanyaan, “Kita mau dikenal sebagai apa, sih? Kita pengen dikenal ahli di bidang apa?”
Again, kalau kita pengen dikenal sebagai copywriter yang oke, kita bisa coba sharing tips copywriting, pengalaman kita sebagai copywriter, atau tampilkan karya-karya kita yang memang oke banget atau punya pencapaian tertentu–misal, menang penghargaan atau terpilih buat dipakai di campaign X.
Bisa juga share soal tantangan sebagai copywriter dan cara kita menghadapinya, keseharian sebagai copywriter, pokoknya konten-konten yang tujuan akhirnya tuh bisa menguatkan persona kita sebagai copywriting enthusiast atau copywriter yang andal.
Kalau Terkait sama Dampaknya ke Karir, Seberapa Besar ya Pengaruh Personal Branding di Media Sosial Terhadap Perkembangan Karir Kita?
Ya jelas berpengaruh banget! Gak usah kita ngomongin karir full-time, ya. Dengan membangun personal branding di media sosial, kita bisa lho dapetin tawaran buat ngerjain project-project lepasan, atau diajak buat jadi pembicara di kelas-kelas peningkatan skill. Lumayan dong?
Terus kalau untuk karir, bukan gak mungkin HR yang nemuin profil kita bisa tertarik buat ngerekrut kita kerja di perusahaannya. Ya karena itu tadi, kalau konten dan profil kita meyakinkan untuk mewakili persona dan skill tertentu, HR juga pastinya gak segan-segan buat nawarin kita kerjaan.
Walau tentu selain personal branding, ada lagi yang bakal dinilai. Misalnya, attitude kita, cara kita bekerja sama dalam sebuah tim, dan lain sebagainya. Tapi ya walaupun ada banyak faktor, personal branding itu bakal memainkan peranan penting.
Apa yang Harus Dilakukan ya Supaya Kita Bisa Membangun Personal Brand yang Sesuai, dan Bukan Sekedar Pencitraan?
Yang jujur dan apa adanya, dong. Dan konsisten. Pencitraan di sini mungkin lebih cocok dikaitkan dengan karakter ya, ketimbang dengan skill. kalau skill sih kayaknya sulit ya kalau mau pencitraan hehe. Tapi kalau karakter, biasanya kan mungkin maksudnya bisa dibuat-buat gitu ya.
Nah, inilah yang harus ditampilkan dengan jujur dan konsisten.
Misalnya, kita pengen dikenal sebagai seorang yang ramah dan baik hati, ya pastkain memang kita aslinya seperti itu. Atau kita pengen dikenal sebagai pekerja keras, ya tunjukkan lewat cerita-cerita kita di media sosial. Tapi again, pastikan itu semua gak dikarang-karang.
Terus, supaya orang “percaya” sama branding kita, yang gak kalah penting adalah konsistensi. Jangan sampai kalau kita pengen nonjolin karakter kita sebagai seorang yang pekerja keras, eh di konten-konten kita, kita justru terkesan males-malesan pas kerja. Nah, gimana orang mau percaya kalau kita bisa diandelin?
Mudah-mudahan sih clear ya. Intinya mah jujur, apa adanya, dan konsisten. Jadi gak pura-pura dan gak capek juga.
Jeanett, Boleh dong Share Tips dan Tricks Memanfaatkan Media Sosial Pribadi untuk Sarana Membangun Personal Branding!
- Tentukan dulu kita mau dikenal sebagai apa dan media sosial apa yang cocok buat mendukung kita ngebangun personal branding itu
- Buat bio dan bangun profil di media sosial tersebut sebaik mungkin untuk mewakili personal branding kita (misal: bio Instagram, kolom About di LinkedIn, headline di LinkedIn)
- Buat konten yang sejalan dengan personal branding yang pengen kita tunjukkan.
- Jujur, apa adanya, konsisten
- Bangun koneksi (networking!)
Nah, sudah jelas kan pentingnya membangun personal branding! KarirLab sangat beruntung nih karena berkesempatan untuk ngobrol banyak dengan Jeanett dan semoga kamu juga terbantu ya!
Kalau kamu mau tahu lebih lengkap untuk informasi seputar entrepreneurship, pekerjaan, dan industri kreatif di Indonesia, kamu bisa cari informasi lebih lengkap di website Ziliun. Selain itu, kamu juga bisa cari informasi lebih lanjut seputar persiapan kerja, pengembangan karir dan buat resume ATS friendly ataupun review resume kamu langsung dengan profesional di KarirLab.
Yuk, kunjungi juga Instagram KarirLab dan Ziliun! Jangan lupa di-follow juga ya~