Setiap orang punya pekerjaan atau karir impian. Namun, untuk bisa mendapatkannya, semua diawali dari membuat resume lalu mencari lowongan kerja (loker). Dua tahapan ini menjadi kesulitan tersendiri bagi sebagian orang, termasuk fresh graduate. Banyak orang hanya membuat resume sekenanya sehingga tidak heran apabila pekerjaan idaman tak kunjung bisa didapatkan.
Tidak cuma fresh graduate, orang yang sudah berpengalaman terkadang juga kesulitan dalam menyusun resume, lho! Bagi para fresh graduate, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam menyusun resume untuk melamar kerja.
1. Informasi di Resume Terlalu Bertele-tele
Faktanya, resume berbeda dengan biografi. Bila biografi mengulas informasi tentang profil seseorang secara mendalam lewat ratusan halaman, resume menyajikan informasi yang padat dan diperlukan saja dan umumnya hanya satu halaman.
Inilah poin pentingnya. Bila perusahaan yang akan dilamar tidak meminta pelamar menjelaskan SD di mana, maka tidak perlu dicantumkan. Cukup cantumkan pendidikan terakhir.
Begitu pula dengan skill atau keterampilan. Tidak perlu mencantumkan keterampilan yang kurang relevan dengan kriteria pekerjaan yang dilamar.
Sebaliknya, hanya cantumkan informasi yang relevan supaya dapat menunjukkan bahwa skill yang kamu miliki akan membantumu dalam melakukan pekerjaan yang dilamar.
Misalnya, kamu lulusan SMK Tata Boga dan ingin melamar sebagai kitchen staff di sebuah restoran. Tak perlu mencantumkan keahlian atau pengalaman dalam mendesain poster. Hal yang lebih perlu dijelaskan pada resume adalah kemampuanmu dalam mengolah masakan, strategi mengelola waktu, dan bagaimana kamu dapat bekerja dalam tim di dapur yang hectic.
2. Bikin Resume yang Terlalu ‘Biasa’
Kalau diibaratkan berperang, senjata utama pencari kerja untuk mendapat pekerjaan impian ya resume. Karena itu, jobseeker harus membuat resume yang bagus. Sebab faktanya, Stanford Graduate School of Business menyatakan bahwa rata-rata rekruter hanya butuh 6 detik untuk membaca satu resume.
Agar bisa membuat resume yang bagus, pastikan dulu kamu sudah memilah apa saja poin yang ingin kamu highlight dari dirimu. Jika sudah, pastikan untuk memperhatikan beberapa hal ini:
- Tempatkan pengantar singkat yang terdiri dari beberapa kalimat tentang dirimu. Tuliskan dengan font dan warna yang jelas, lalu tempatkan di bagian atas resume.
- Jangan segan untuk memecah penjelasan untuk deskripsi pengalaman sebelumnya melalui poin-poin supaya rekruter lebih jelas dalam membaca.
- Gunakan warna huruf yang netral agar mudah terbaca, seperti hitam dan biru. Warna netral juga dapat menunjukkan kesan profesionalitas pada resume.
3. Bingung Mengisi Kolom Pengalaman
Di media sosial, pernah ramai keluhan fresh graduate mengenai banyaknya lowongan kerja yang mensyaratkan pelamar memiliki pengalaman. Sementara, para lulusan baru belum tentu punya pengalaman.
Hal itu tidak sepenuhnya benar. Seorang fresh graduate belum tentu tidak punya pengalaman sama sekali. Tidak hanya pengalaman kerja, seseorang yang baru lulus pastinya punya pengalaman lain yang menarik untuk dilampirkan. Misalnya, pengalaman magang di suatu perusahaan atau pengalaman mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat.
Penting untuk diperhatikan, apabila mencantumkan pengalaman di luar pekerjaan, selalu hubungkan dengan kemampuan atau keterampilanmu, serta bagaimana pengalaman itu pada akhirnya akan membantumu dalam bekerja.
Contohnya, kamu punya pengalaman mengikuti pengabdian masyarakat di suatu desa dan mengajari orang tua untuk mendaur ulang sampah. Dari kegiatan itu, ternyata keterampilanmu dalam berkomunikasi dan memimpin tim semakin terasah. Nah, highlight penjelasan ini di resume!
Selain itu, coba juga untuk menutup kekurangan di kolom pengalaman dengan kolom informasi lain. Misalnya, bila menurutmu kolom pengalaman kurang bisa menjelaskan keunggulan dirimu, tambahkan prestasi yang berhubungan dengan keterampilan yang menjadi highlight di resume.
4. Kesulitan Mengoperasikan Aplikasi Desain Resume
Desain memang bukan pekerjaan semua orang. Ada orang yang punya skill desain, ada pula yang biasa saja. Banyak faktor yang melatari perbedaan itu. Kamu bisa mencoba pendapat orang lain terhadap resume yang kamu buat. Masukan dari mereka bisa menjadi bahan pertimbanganmu untuk memperbaiki resume.
Kamu juga bisa menggunakan fitur Resume Evaluation KarirLab. Cukup kirimkan resume yang kamu buat, lalu orang-orang profesional dan berpengalaman di bidang HRD akan mengevaluasi resume-mu. Pendapat dari mereka pasti sangat berharga untuk membuat resume kamu jadi lebih oke.
Bila kamu kesulitan mendesain resume, kamu juga bisa memakai Resume Builder KarirLab. Dengan menggunakan fitur ini, kamu tidak perlu repot mendesain dari nol karena terdapat beragam template desain resume yang dapat kamu gunakan. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus mencari pekerjaan. Yuk, awali karir impianmu di KarirLab!
Jika kamu ingin mendapatkan informasi terkait pengembangan diri, pengembangan karir, dan berbagai lowongan pekerjaan/ magang terpercaya, kamu dapat bergabung dalam channel KarirLab. Kamu juga bisa mendapatkan diskon spesial, lho!