Resume merupakan dokumen penting yang harus dimiliki seseorang untuk mengembangkan karir profesional di bidangnya. Resume biasanya dilampirkan dalam proses melamar kerja. Banyak mitos dan fakta terkait resume, lho. Pastikan resume yang kamu bikin sudah tepat dan sesuai. Simak ulasannya berikut ini.
Resume sangat penting di dunia kerja. Resume merupakan dokumen yang memuat ringkasan, mulai dari pengalaman, skill, keahlian, pendidikan hingga prestasi seseorang. Resume memberi gambaran singkat pelamar kerja. Dibandingkan dengan CV, resume memiliki perbedaan dari tujuan penggunaan dan isi.
Melansir dari Indeed, resume yang bagus mampu menarik perhatian tim hiring, baik itu perekrut, manajer perekrutan, dan membuat kamu lebih menonjol dari kandidat lainnya. Resume dengan format yang tepat juga akan memudahkan perekrut mengetahui lebih cepat mengapa kamu layak dan cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan.
Umumnya resume dibuat tak jauh berbeda dengan CV yang memuat berbagai data secara lengkap. Namun sebenarnya dalam resume, kamu nggak perlu mencantumkan foto, alamat, dan data rinci lainnya. Kamu bisa mencontoh format resume yang bisa diunduh di internet. Banyak sekali contoh format resume yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan. Banyak template resume profesional yang tersedia gratis, memiliki desain khusus, dan ATS friendly. Cara lainnya yang bisa kamu lakukan yaitu dengan menggunakan layanan jasa review resume yang berbayar.
Format Resume Berstandar Industri
Melansir dari berbagai sumber, ATS atau Applicant Tracking System merupakan software yang kerap digunakan berbagai perusahaan dalam hiring process. ATS memiliki fungsi dalam menyaring CV yang masuk dan memilih CV yang sesuai dengan lowongan kerja. Melansir dari CNBC, 75% CV yang dikirimkan oleh pelamar nggak pernah dilihat rekruter. CV yang dibaca memiliki ciri lolos seleksi ATS. Oleh karena itu, resume yang kamu bikin mesti lolos ATS-friendly agar lolos seleksi dari software ATS.
Jika kamu membuat resume dengan format yang ATS-friendly, software tersebut akan mudah memahami informasi yang diberikan, hingga peluang untuk mendapatkan panggilan interview semakin besar. Resume ATS-friendly tentu sudah standar industri, karena sudah banyak sekali perusahaan yang menggunakan ATS dalam proses rekrutmen. Dilansir dari jobscan.co, artikel tahun 2019 berjudul 99% of Fortune 500 Companies use Applicant Tracking Systems (99% perusahaan dari Fortune 500 gunakan ATS).
5 Mitos atau Fakta seputar Resume
Membuat resume yang sesuai dan ATS-friendly tak terlepas dari mitos yang membuat pencari kerja berpikir keras dan tantangan bagi penulis resume profesional. Nah, sebagai pencari kerja, kamu harus membuat resume dengan format yang sesuai dan ATS friendly karena banyak perusahaan menggunakan software tersebut agar memudahkan informasi di dalam resume mudah dipahami dengan benar. Berikut mitos dan fakta resume yang KarirLab rangkum dari berbagai sumber.
1. Foto
Menampilkan foto di resume umum dilakukan, namun ternyata hal itu tidak perlu disertakan. Melansir dari Tempo, menurut Cohen, menampilkan foto bisa memberikan pemahaman yang salah dan bukan taktik yang baik. Kecuali, permintaan khusus dari pemberi kerja karena sesuai dengan posisi yang dilamar.
2. Data Diri
Mencantumkan data diri secara detail banyak dilakukan oleh pelamar kerja, tujuannya untuk memberikan informasi yang lengkap dan akurat. Mulai dari nama lengkap, kontak telepon, email hingga alamat dan berbagai data lainnya.
Faktanya, kamu nggak perlu mencantumkan data diri secara lengkap. Kamu bisa mencantumkan data diri secukupnya, kecuali jika ada syarat khusus dari pemberi kerja. Sebaiknya detail data diri bisa diminimalkan. Jika pihak pemberi ingin mengetahui lebih jauh data diri kamu, biarkan mereka meminta kamu untuk menjelaskan lebih detail lagi terkait data diri. Tipsnya, cantumkan data diri yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
3. Pengalaman
Banyak orang memasukkan deretan pengalaman yang dimiliki di resume dengan tujuan agar menambah peluang untuk lolos tahap screening awal dan mendapatkan undangan interview dari perusahaan.
Faktanya, kamu nggak perlu memasukkan semua pengalaman pekerjaan sebelumnya di resume. Kamu hanya perlu mencantumkan pengalaman kerja yang relevan dengan posisi yang dilamar.
4. Satu Halaman
Tulis resume dalam satu halaman atau a resume should be no longer than one page, kalimat tersebut terdengar tidak asing dan banyak dijadikan referensi dalam membuat resume. Faktanya, resume dengan satu halaman memang sangat direkomendasikan, karena dengan satu halaman, rekruter akan mudah dalam menggali informasi kandidat.
Resume dengan satu halaman cocok banget bagi mereka yang baru saja lulus kuliah, dan juga profesional. Bagi profesional dengan banyak pengalaman, satu halaman resume sangat cukup untuk menyematkan kualifikasi, pengalaman kerja, skill yang sesuai dengan pekerjaan yang dilamar. Kelebihan resume satu halaman yaitu membuat recruiter lebih mudah memahami isi resume, karena mereka cuma punya 30 detik untuk membaca 1 resume.
5. HItam dan Putih
A resume should only be in a black and white format. Resume hanya boleh dalam format hitam dan putih. Faktanya, resume dengan menggunakan format warna hitam putih lebih berkesan dan elegan, sehingga terlihat ringkas dan padat.
Sedangkan di era modern, banyak orang yang membuat resume lebih berwarna. Resume yang berwarna memang terlihat kreatif, namun banyak yang menganjurkan tidak lebih dari dua warna yang digunakan. Tak ayal, resume dengan warna hitam dan putih lebih direkomendasikan karena ATS friendly dan memudahkan recruiter membaca resume kita.
Resume bisa menjadi cara efektif yang bisa digunakan oleh pelamar kerja dalam memberikan informasi secara ringkas. Maka, sebaiknya resume dibuat tidak terlalu panjang. Jika perlu, resume ditulis secara singkat, padat, jelas dan mudah dipahami.