Ada frasa populer di dunia kerja yang berbunyi “pekerjaan terbaik adalah yang dijalani orang lain”. Sewajarnya manusia, kita memang terbiasa untuk membandingkan karir yang kita jalani dengan orang lain. Di saat karir kita stuck, orang lain memamerkan berbagai pencapaiannya di media sosial.
Karena itu, dalam dunia kerja yang terus berubah dengan cepat, upskilling atau peningkatan keterampilan menjadi kunci utama untuk menghindari stagnasi karir. Maka, buang jauh-jauh rasa minder itu dan mulai terapkan tujuh tips upskilling di bawah ini agar karirmu bisa melesat.
1. Evaluasi dan Identifikasi Kebutuhan
Langkah pertama upskilling yang efektif adalah mengevaluasi secara mendalam apa saja skill atau keterampilan yang telah kamu miliki. Identifikasi bidang apa saja yang kamu kuasai dan sebaliknya, bidang yang membuatmu kurang percaya diri. Perhatikan tren yang berkembang saat ini. Apa saja skill terkini yang dibutuhkan untuk bidang kerja yang kamu jalani.
2. Jangan Berhenti Belajar
Belajar itu sepanjang hayat. Bahkan kalaupun sekarang kamu sudah menduduki posisi sebagai manajer di perusahaan tempatmu bekerja, kamu harus terus belajar. Berhenti belajar adalah penyebab utama karirmu stuck. Perkaya wawasan dengan banyak membaca. Ikuti seminar, webinar, diskusi, atau kursus yang berhubungan dengan bidang karirmu.
3. Manfaatkan Sumber Daya Online
Di era digital ini, sumber daya untuk belajar dan mengembangkan keterampilan sangatlah luas. Kamu bisa mengakses kapan saja dan di mana saja. Saat istirahat, kamu bisa membaca artikel-artikel upskilling di KarirLab. Sambil ngopi sore sepulang kerja, kamu juga bisa akses KarirLab.
Tidak hanya beragam artikel, KarirLab juga menyediakan banyak layanan pengembangan karir, termasuk asesmen, yang sangat berguna untukmu.
4. Bekali Diri dengan Sertifikasi
Selain pelatihan secara nonformal, kamu juga perlu mempertimbangkan untuk mengakses pelatihan formal yang memberi reward sertifikasi. Dengan mendapatkan sertifikasi di bidang karir tertentu, kamu akan mendapatkan pengakuan dari tempat kerjamu bahwa kamu sudah layak mendapat kenaikan pangkat, jabatan, atau tunjangan.
5. Jangan Ragu Terlibat dalam Lebih Banyak Proyek
Yang perlu kamu garis bawahi, upskilling bukanlah proses satu kali. Esensi dari upskilling adalah komitmen untuk belajar sepanjang karir. Belajar harus jadi bagian dari rutinitasmu. Selain banyak belajar melalui platform pengembangan karir seperti KarirLab, kamu juga harus lebih aktif terlibat dalam berbagai proyek di tempat kerjamu.
Jangan berhenti fokus pada satu hal yang sudah kamu kuasai. Cobalah untuk terlibat dalam proyek-proyek baru. Ini menjadi salah satu cara untukmu belajar dan menambah pengalaman yang relevan.
6. Evaluasi dan Revisi Rencana Upskilling Anda
Sering-seringlah berkaca. Evaluasi kemajuanmu dalam proses upskilling. Tinjau kembali tujuan dan rencanamu, lalu perbarui kalau perlu disesuaikan dengan perubahan dalam karir atau kebutuhan pribadi. Bersikaplah fleksibel. Kalau memang di tengah jalan keterampilan yang kamu pelajari ternyata kurang berdampak positif terhadap pekerjaan, coba pelajari yang lain.
7. Bersosialisasilah
Siapa bilang upskilling hanya bisa dipelajari di kantor atau online platform. Kamu juga bisa mengembangkan keterampilan dengan bersosialisasi. Berkumpul dengan teman kerja, diskusi, atau bahkan sekadar ngobrol santai di kafe. Semua itu bisa membantumu meningkatkan skill komunikasi, kolaborasi, dan empati.
Dengan terus melakukan upskilling, karirmu akan terus berkembang dan mengejar perubahan yang cepat dalam dunia kerja. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tidak hanya meningkatkan nilaimu sebagai seorang profesional, tetapi juga membuka pintu untuk peluang karir baru dan prestasi yang lebih besar.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi terkait pengembangan diri, pengembangan karir, dan berbagai lowongan pekerjaan/ magang terpercaya, kamu dapat bergabung dalam channel KarirLab. Kamu juga bisa mendapatkan diskon spesial, lho!
