Kuliah memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja. Di sini, mahasiswa diberi kesempatan menggali lebih dalam mengenai ilmu yang ingin ia pelajari dan apa saja skill yang ingin dikembangkan. Karena itu, metode pembelajaran di kelas jauh berbeda dengan di sekolah.
Di sekolah, guru umumnya memberi materi secara satu arah. Dari guru ke murid, disampaikan dengan ceramah di depan kelas. Terkadang siswa diminta maju untuk menjawab pertanyaan. Lain dengan di bangku kuliah.
Saat kuliah, dosen perlu lebih banyak membuka ruang diskusi di kelas. Supaya mahasiswa berlatih untuk speak up, mengutarakan pendapat, berargumen, dan mempertahankan opini serta sikapnya.
Memandu diskusi di kelas butuh keterampilan khusus dari dosen agar mahasiswa bisa aktif berbantah-bantahan. Jangan sampai, ketika membuka diskusi, yang ada para mahasiswa di kelas malah saling diam dan ragu untuk berargumen. Setidaknya, dosen harus memastikan beberapa hal berikut ini dalam memandu diskusi di kelas.
1. Mengelola Ego Mahasiswa
Ada orang yang tak mau mengalah. Sebaliknya, ada orang yang suka pasrah. Nah, dosen harus melihat dengan cermat bagaimana karakteristik mahasiswanya dalam berdiskusi. Jika sudah saling menyerang dengan emosi, lebih baik arahkan kembali jalannya diskusi ke topik inti yang dibahas bersama.
2. Hindari Terlalu Mendominasi Diskusi
Kunci menghidupkan diskusi di kelas adalah dengan memandunya, bukan memimpin apalagi mendominasi. Jadi, biarkan para mahasiswa menyampaikan pendapat dengan bebas. Jangan langsung menghakimi bahwa pendapat itu salah, lalu menjelaskan apa yang benar. Sebaliknya, terima dengan baik argumennya, lalu lempar balik untuk ditanggapi mahasiswa yang lain.
3. Jangan Cuma Melempar Masalah
Diskusi tidak akan berhasil jika dosen cuma melempar permasalahan ke mahasiswa. Sebelum membuat orang lain mendiskusikan masalah yang kamu lemparkan, lebih baik gugah rasa penasaran dan sikap kritis mereka. Buat mereka geregetan sampai akhirnya memberanikan diri untuk menyampaikan pendapat. Dari situlah diskusi bisa berjalan menjadi hidup.
Contohnya, kamu ingin mengajak mahasiswamu berdiskusi tentang masalah kemiskinan yang susah diselesaikan oleh pemerintah. Lebih baik, langsung lemparkan studi kasus yang spesifik dan relate dengan mereka. Dengan begitu, rasa penasaran dan pemikiran kritis mereka akan tergugah.
Supaya tiga hal itu bisa diterapkan dengan baik, dosen setidaknya harus memiliki empat skill. Di antaranya sebagai berikut:
- Piawai dalam Berkomunikasi
Seorang dosen perlu menjadi komunikator yang baik. Ini penting demi menggerakkan mahasiswa di kelas supaya mau untuk ikut berpikir, beropini, dan berbantah-bantahan. Keterampilan komunikasi perlu terus diasah agar mahasiswa tidak merasa bosan atau malas ketika mendengarmu berbicara di depan kelas.
- Pendengar yang Baik
Orang akan malas mengutarakan pendapat bila tidak dihargai. Begitu pula dengan mahasiswa di kelas. Mereka akan merasa percuma ketika sudah panjang lebar menjelaskan pendapatnya, tetapi ternyata dosen tidak memberikan respon yang antusias.
Bahkan meskipun pendapat mahasiswa kurang tepat, jangan langsung menghakiminya salah. Berikan apresiasi dulu atas keberaniannya dalam menyampaikan pendapat, baru setelah itu lempar kembali persoalan untuk didiskusikan di forum.
- Peka terhadap Mahasiswa
Ada mahasiswa yang selalu merasa benar. Ia akan berusaha mati-matian memberi penjelasan bahwa argumennya yang paling tepat di antara yang lain. Ketika menghadapi mahasiswa dengan karakter semacam ini, dosen harus bisa menahan egonya. Kalau dibiarkan, maka ia akan membuat mahasiswa lain di kelas merasa kecil dan kurang dihargai.
- Kreatif dan Out of The Box
Apakah mengajak mahasiswa diskusi hanya bisa dilakukan di kelas? Tentu tidak. Sesekali ajak mahasiswa pergi ke luar kelas. Bisa di taman kampus atau bahkan langsung di tempat yang akan menjadi bahan diskusi. Perubahan semacam ini sangat perlu untuk memacu kreativitas mahasiswa supaya mereka tergugah untuk menyampaikan pendapat dan tidak bosan dengan kuliah yang begitu-begitu saja.
Maka dari itu, penting bagi dosen untuk terus mengembangkan berbagai skill. Jangan berhenti untuk terus belajar dan memperbaiki diri meskipun sudah menyandang gelar master, doktor, atau profesor. Selalu asah keterampilan demi memaksimalkan setiap momen perkuliahan. Perkaya ilmu dan kembangkan skill-mu dengan menyelami berbagai artikel pengembangan karier di KarirLab.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi terkait pengembangan diri, pengembangan karir, dan berbagai lowongan pekerjaan/ magang terpercaya, kamu dapat bergabung dalam channel KarirLab. Kamu juga bisa mendapatkan diskon spesial, lho!