Investasi merupakan salah satu langkah penting dalam mengelola keuangan kita. Terutama bagi mahasiswa yang berkuliah, fresh graduate, maupun first jobber. Investasi sedini mungkin dan dari usia muda dapat membuka pintu menuju stabilitas finansial di masa depan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa investasi dari usia muda sangat penting bersama Kak Jessica Wijaya (CEO SayaKaya). Mulai dari personal finance, goal setting, serta memahami profil resiko untuk menghindari tren investasi yang berisiko jika belum memiliki pemahaman yang matang.
Mengenal SayaKaya
Sebelum belajar lebih lanjut tentang investasi lebih dalam, mari kenalan dulu dengan profil perusahaan SayaKaya. SayaKaya adalah aplikasi investasi reksa dana yang menemani kamu mengampai mimpi finansialmu dengan mudah.
Apa yang Harus Kamu Ketahui soal Investasi?
Saat pertama kali terekspos kepada kata dan konten investasi, kamu, sebagai seorang pemula dalam investasi, mungkin langsung tertarik untuk mengikuti tren terbaru, terutama di pasar saham dan cryptocurrency. Namun, penting untuk memahami bahwa investasi ini dapat sangat berisiko jika kamu belum memiliki landasan keuangan yang kuat.
Jika kamu belum memiliki financial goals yang jelas, proteksi dana darurat, atau memahami profil resiko kamu, sebaiknya hindari terjun ke dalam investasi saham atau crypto yang termasuk resiko tinggi. Perlu diingat juga bahwa tren pasar dapat berubah dengan cepat, dan kerugian besar bisa terjadi jika kamu tidak siap.
Sebaliknya, fokuslah pada membangun dasar keuangan yang kuat sebelum mempertimbangkan investasi berisiko.
Personal Finance: Dasar Penting
Sebelum berbicara tentang investasi, penting untuk memahami konsep dasar personal finance terlebih dulu. Kak Jessica menerangkan bahwa ada dua hal yang harus kamu pahami terkait personal finance yaitu:
- What Works for Me Might not Work for You
Inilah kenapa solusi keuangan setiap orang bisa berbeda satu sama lain.
- All About Meeting Our FInancial Goals and Ways to Do So
Melalui cash management, investasi dan proteksi
Personal finance mempunyai aspek yang kamu perlu eksplor sebelum kamu masuk ke investasi. Beberapa di antaranya seperti manajemen uang, pengelolaan utang, penyusunan anggaran, dan pengembangan tujuan keuangan jangka panjang.
Langkah pertama adalah menyusun budget (anggaran) pribadi. Ketahui berapa banyak yang kamu hasilkan sebulan dan alokasikan dana tersebut untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan investasi. Mulai dari mengelola budget ini, kamu dapat menjaga keseimbangan keuangan kamu dan akhirnya dapat cukup uang untuk berinvestasi. Tanpa perlu mengorbankan kebutuhan dasar.
Mengapa Harus Investasi dari Usia Muda?
Setelah memahami personal finance, banyak dari kita mungkin masih tidak sepenuhnya memahami kenapa investasi dari usia muda sangat penting? Uang yang kita hasilkan akan lebih baik untuk kesenangan dan keinginan kita. Tapi apa itu pengelolaan uang yang benar?
Kak Jessica menjelaskan ada 3 alasan mengapa investasi harus sedini mungkin, di antaranya:
1. Compunding Effect
Salah satu alasan utama adalah snowball effect atau bergulung atau bunga-berbunga ini. Semakin awal kamu memulai berinvestasi, semakin besar potensi keuangan yang dapat kamu raih. Keuntungan yang kamu hasilkan pada investasi dapat diinvestasikan kembali, dan ini akan menghasilkan keuntungan lebih lanjut. Dengan waktu yang panjang, compounding effect dapat membuat kekayaan kamu tumbuh secara signifikan.
2. Mengatasi Kerugian
Investasi selalu melibatkan resiko, dan kerugian bisa terjadi sewaktu-waktu. Namun, jika kamu mulai berinvestasi dari usia muda, kamu memiliki waktu untuk pulih dari kerugian. Kamu dapat belajar dari kesalahan dan terus meningkatkan strategi investasi kamu.
3. Melatih Kebiasaan Keuangan
Investasi membutuhkan disiplin dalam mengelola uang. Dengan berinvestasi dari usia muda, kamu membangun kebiasaan positif dalam mengelola keuangaan kamu. Ini akan membantu kamu menghindari utang berlebihan dan memaksimalkan potensi penghasilan kamu.
Pada sesi sharing Kak Jessica, CEO Sayakaya, juga memberikan gambaran cara goal setting sederhana yang bisa memberi gambaran.
Selain contoh goal setting, Kak Jessica juga membagikan golden rules dalam Financial Management seperti berikut:
Setelah mempelajari semua itu, kini sampai pada bagian terpentingnya yaitu…
Persiapan Penting Sebelum Memulai Investasi: Modal Dasar bagi Pemula
Setelah memahami pentingnya mengapa investasi sedini mungkin sangat penting, saatnya membahas persiapan yang harus kamu lakukan sebelum memasuki dunia investasi. Persiapan ini adalah modal dasar bagi pemula dan akan membantu kamu menjalani perjalanan investasi dengan lebih baik.
1. Tujuan Keuangan yang Jelas
Kamu perlu tahu apa yang ingin kamu capai dengan berinvestasi. Sama seperti contoh di atas, goal setting seperti apa yang kamu inginkan dalam hidup? Apakah membeli rumah, pendidikan lebih tinggi, atau pensiun yang nyaman?
Dengan tujuan yang jelas, kamu dapat merencanakan investasi kamu dengan lebih baik.
2. Memahami Resiko Kehidupan: Asuransi yang Dibutuhkan
Setelah mengetahui tujuan, kamu juga perlu memahami risiko kehidupan dalam hidup kamu. Resiko hidup adalah segala resiko atau skenario yang bisa terjadi yang mengakibatkan terganggunya kelangsungan hidup kita atau keluarga. Ini juga termasuk resiko penyakit kritis, cacat, atau bahkan kematian. Untuk melindungi diri kamu dan keluarga, asuransi menjadi suatu keharusan. Ada beberapa jenis asuransi yang sesuai kebutuhan:
- Kesehatan: Bersifat wajib dimiliki, karena resiko sakit biasanya akan melebihi dana darurat/simpanan yang dimiliki. Bisa menggunakan BPJS ataupun asuransi swasta.
- Jiwa: Wajib dimiliki untuk pencari nafkah utama dan sudah memiliki tanggungan.
- Lain-lain: Sesuaikan dengan kondisi kehidupan, bisa berupa asuransi properti, mobil, umum.
3. Dana Darurat: Pentingnya dan Cara Mengelola
Setelah mengetahui tujuan dan resiko kehidupan, kamu juga harus mengumpulkan dana darurat yang mencukupi. Dana darurat adalah uang tunai yang disimpan untuk menghadapi keadaan darurat seperti kehilangan pekerjaan atau keperluan mendesak.
Besaran dana darurat yang diperlukan sendiri bervariasi tergantung pada situasi pribadi kamu, tetapi umumnya disarankan setara dengan 3-6 bulan biaya hidup kamu. Dana ini sebaiknya disimpan di rekening yang mudah diakses, tetapi juga aman dari resiko investasi.
4. Profil Resiko Investasi
Setiap individu memiliki profil resiko investasi yang unik. Profil resiko ini mencakup sejauh mana kamu bersedia mengambil resiko dalam investasi kamu. Beberapa orang lebih toleran terhadap resiko, sementara yang lain lebih konservatif.
Sebelum memilih investasi, pertimbangkan berapa lama kamu berencana untuk berinvestasi, seberapa besar toleransi kamu terhadap kerugian, dan apa yang kamu harapkan dari investasi ini. Dengan pemahaman yang baik tentang profil resiko, kamu dapat memilih investasi yang sesuai dengan tujuan dan kenyamanan kamu.
Kak Jessica menyarankan, jika persiapan kamu sudah matang, dan kamu sudah berinvestasi. Jangan lupa untuk melakukan review investasi setiap 6 bulan sekali supaya semua bisa ada di kontrol kamu dan kamu awasi, karena ini adalah hasil kerja kamu. Situasi pasar dan ekonomi sangat berpengaruh maka review setiap 6 bulan sekali, dapat memberimu pengambilan keputusan yang bijak tentang pertumbuhan asetmu.
Kamu sudah paham bukan bahwa investasi adalah perjalanan jangka panjang, dan pemahaman serta persiapan yang baik akan menjadi pondasi keberhasilan kamu. Sama seperti KarirLab yang siap menemani kamu dalam perjalanan untuk sukses secara jangka panjang.
Jika kamu suka pembelajaran seperti ini, ikuti kami terus untuk kelas dan program menarik lainnya!